ManajemenFEBUB, Malang – Tingginya minat untuk menjadi wirausaha di kalangan masyarakat tidak berbanding lurus dengan tingkat kesadaran mengenai merk. Tingkat pendaftaran merk usaha yang dimiliki masyarakat masih sangat rendah. Keadaan ini menjadi sebuah perhatian tersendiri karena merk adalah unsur penting yang dimiliki oleh bisnis. Sebelumnya beberapa kasus mengenai persoalan merk pernah menyeret perusahaan-perusahaan terkenal seperti GoTo, Meta, serta Geprek Bensu.
Berawal dari situ lah Sri Palupi Prabandari,PhD selaku ketua prodi PS Kewirausahaan Jurusan Manajemen FEB UB memulai untuk melakukan kemitraan bersama Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Kanwil Kemenkum Jawa Timur. Bentuk kegiatan kerjasama yang dilakukan antara lain memberikan edukasi, sosialisasi mengenai pentingnya mempersiapkan, memilih dan mendaftarkan merk usaha untuk mahasiswa.
Ketua tim Radityo Putro Handrito menyatakan bahwa kerjasama ini adalah bentuk Pelayanan untuk HKI dalam mendukung dan melindungi kegiatan bisnis dari mahasiswa wirausaha. Pun juga sebuah dukungan serta komitmen yang diberikan Prodi Kewirausahaan UB dan Pemerintah.
“PS kewirausahaan setiap tahun melahirkan pebisnis muda yang tentunya pula melahirkan merk-merk usaha baru yang perlu dilindungi,” sebutnya. Selasa (9/11/21).
Lab Kewirausahaan FEB UB yang diketuai oleh Abdi Dzil Ikrom akan menjadi fasilitator dalam bantuan teknis pendaftaran merk agar lebih terpusat. Hal ini bertujuan agar kesadaran pendaftaran hak cipta merk akan bertambah. Serta meningkatkan sosialisasi dan jejaring dalam teknik dan prosedur pendaftaran merk.
Sejalan dengan program studi kewirausahaan, Pahlevi Witantra, SH MH Kepala Sub bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Kanwil Kemenkum Jawa Timur menyatakan dukungan penuh untuk menjalankan program kemitraan. Kerjasama ini memiliki tujuan yang sama dengan beberapa program Kemenkumham untuk dapat mengedukasi dan menyebarkan informasi terkait layanan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi masyarakat luas.
“Semoga dengan kerjasama ini, UB bisa menjadi mediator untuk program peningkatan kesadaran pendaftaran HKI khususnya untuk hasil karya dosen dan mahasiswa,” tandasnya. vfs