BUMN merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian nasional, disamping Badan Usaha Swasta (BUMS) dan koperasi. Sepak terjang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk turut memajukan  perekonomian Indonesia menjadi satu dari sekian tujuan dari didirikannya BUMN. Saat swasta dan koperasi belum mampu mengelola kegiatan usaha tertentu, BUMN hadir sebagai perintis. Melalui pengawasan langsung oleh Pemerintah menjamin kinerja BUMN terarah dan terukur.

PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) adalah BUMN terpilih yang bergerak dalam bidang industri berbasis teknologi yang memiliki peran penting bagi Negara dan masyarakat  guna meningkatkan/menghasilkan nilai tambah sumber daya alam strategis dan mendukung terciptanya pertahanan dan keamanan Negara. Manufacturing, Engineering, Infrastructure dan Service merupakan lini bisnis yang dibawahi oleh PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) sebagai BUMN Industri Strategis (BUMNIS)

Selasa (4/9) bertempat di Aula Lantai 7 Gedung F Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) telah berlangsung Kuliah Tamu “Peran BUMN Industri Strategis”.  Hadir sebagai pembicara yaitu Dr Wahyu Suparyono, Ak.,CA.,MM, Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero). Disamping memaparkan peran BUMN, Dr Wahyu juga menjelaskan cita-cita BUMN  untuk menjadi BUMN yang professional, kompetitif, dan memberi kesejahteraan untuk Indonesia. Sebagai agen pembangunan dan penciptaan nilai, BUMN bekerja berdasarkan asas kemandirian, kesejahteraan, keberlanjutan, pemerataan dan kesetaraan.

Lebih lanjut Alumni FEB UB ini juga menyampaikan bahwa untuk mewujudkan cita-cita mulianya, BUMN perlu bersinergi antar BUMN dan melakukan hilirisasi serta kandungan lokal. Pembangunan ekonomi daerah terpadu, kemandirian keuangan dan penciptaan nilai BUMN turut menjadi langkah strategis untuk mewujudkan Indonesia yang unggul dan berdaya saing.

BUMN dan Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki integritas tinggi. Perubahan demi perubahan terjadi yang menuntut penyesuaian tingkah laku dan cara berpikir. Generasi muda adalah pemimpin masa depan. Ditambahkan oleh Dr Wahyu, jabatan merupakan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan jiwa pengabdian kepada perusahaan dan akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Tuhan Yang Maha Esa. Pemimpin perubahan memiliki karakteristik kreatif, keteguhan hati, visibilitas, ketekunan, dan motivasi.  “Dengan Ilmu Menjadi Mudah, Dengan Seni Menjadi Indah, Dengan Iman Menjadi Terarah”, pesan Dr Wahyu mengutip cuplikan tauziah KH Zainuddin MZ.

Dihadiri oleh Ketua Ikatan Alumni FEB UB, Mardiwibawa MM, kuliah tamu ini ditujukan untuk memberikan pemahaman mengenai industri atau dunia usaha di Indonesia yang dibawakan oleh Alumni FEB UB. Usai pelaksanaan kuliah tamu, FEB UB dan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) melakukan penandatanganan MoU kerja sama. Pusat Kajian dan Pengembangan Manajemen JM FEB UB akan menjadi fasilitator kerja sama dua institusi khususnya dalam hal pengembangan sumber daya manusia.